Tuesday, June 12, 2012

PENGANTAR ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

APAKAH ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL ITU ?  Ialah Ilmu yang mempelajari hubungan antar negara yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan individu yang khususnya mempunyai tujuan politik.
APA SAJA RUANG LINGKUP ILMU HI ?
  • Negara dengan Segala Komponennya : Wilayah (Geografi), Penduduk (Manusia), Pemerintah (Organisasi ), Kedaulatan (Ideologi).
  • Politik internasional : Konflik dan Kerjasama
APA SAJA PENDEKATAN ILMU HI ?
REALISME : Ialah Pendekatan yang menekankan pada Power (Kekuatan). Power didefinisikan sebagai kemampuan total dari suatu negara yang meliputi kekayaan alam, kekayaan sintetis ( buatan) hingga kemampuan sosio-psikologi.
  • School of international political theory that concentrates on power relationship ;power is seen as the essential element maintaining stability within the international system. (Dean A Minix )
  • Pada dasarnya setiap manusia (negara) ingin mendapatkan power, mempertahankan, dan memperluas kekuasaan jika hal ini berbenturan dengan yang lain maka akan menimbulkan “ struggle for power “ (Hans J Morgenthau : Politics Among Nations )
  • Hal yang paling menentukan tingkat / derajad seorang Raja apakah ia Superior atau Inferior ialah seberapa banyak ia memiliki Power, oleh karena itu dianjurkan bagi penguasa (Raja) untuk selalu memperbesar Power (Kautilya, Menteri pada Kekaisaran India, 2000 th yang lalu).
  • Jika antara manusia yang satu dengan manusia yang lain mempunyai kepentingan yang sama yang tidak dapat dikompromikan maka mereka akan menjadi musuh dan saling menghancurkan. (Thomas Hobbes, dalam Leviathan,1588)
  • Pendekatan ini disebut pula sebagai pendekatan pragmatis dalam politik internasional ,istilah lain dari realpolitik .
  • Perhatian utama Realisme Politik ialah pada negara.
  1. Negara selalu mempunyai kepentingan yang berbenturan
  2. Perbedaan kepentingan akan menimbulkan perang atau konflik.
  3. Power yang dimiliki oleh suatu negara sangat mempengaruhi penyelesaian konflik ,dan menentukan pengaruhnya atas negara lain.
  4. Politik didefinisikan sebagai memperluas power, mempertahankan, dan menunjukkan power.
  5. Setiap negara dianjurkan untuk membangun kekuatan, beraliansi dengan negara lain, dan memecah belah kekuatan negara lain ( devide and rule).
  6. Perdamaian akan tercapai jika telah terwujud Balance of Power atau Keseimbangan Kekuatan yaitu keadaan ketika tidak ada satu kekuatan yang mendominasi sistem internasional.
  7. Setiap negara akan selalu bergerak dan berbuat berdasarkan kepentingan nasionalnya (national interest)
IDEALISME :
  • Ialah pendekatan yang menekankan pada manusia, pada dasarnya manusia dan negara mempunyai potensi (kemampuan) untuk bekerjasama daripada konflik. Jean –Jacques Rousseau dalam The Social Contract.
  • The theory of international relations in the twentieth century that states that human beings are essentiallly good in nature and peace depends upon the appropriate concentration of international power. ( Dean A Minix )
  • Masyarakat Dunia harus selalu mencari Tata Dunia Baru karena sistem yang lama yang menekankan pada kedaulatan hanya mementingkan dan melindungi kepentingan negara tertentu saja.
  • Setiap negara bertindak berdasarkan etika/moral dan bukan kepentingan nasionalnya.
  • Pendekatan Ilmiah/ Sejarah/ Behaviouralist
  • Ialah pendekatan dalam hubungan internasional yang menekankan pada pola (pattern) tingkah laku internasional.
  • Pendekatan ini percaya bahwa secara tradisional pemimpin sebuah negara akan mengalihkan konflik domestik ke konflik internasional.
  • Oleh karena pendekatan ini merupakan pendekatan ilmiah maka terbebas dari pertimbangan-pertimbangan moral/etika.
  • Pendekatan ini memerlukan data kuantitativ yang banyak.
  • Pendekatan ini percaya bahwa sejarah selalu mengandung tiga unsur change ( perubahan ), kelanjutan ( continuity ), dan pengulangan ( circle )
Pendekatan Ekonomi
  • Ialah pendekatan dalam ilmu hubungan internasional yang menekankan pada orientasi ekonomi (Ekonomi Politik )
  • Pendekatan ini percaya bahwa kekuatan dan kondisi ekonomi memainkan peranan penting dalam hubungan internasional.
  • Hubungan internasional akan diwarnai oleh konflik ideologi ekonomi antara Kapitalisme dengan Sosialisme –Marxisme.
  • Marxisme percaya bahwa konflik internasional merupakan akibat dari sikap imperialisme yang agresif darri negara-negara kapitalis untuk mendapatkan kemakmuran, dan menghancurkan masa depan komunisme.
  • Pendekatan ini memunculkan teori dependencia, yaitu teori yang mengatakan bahwa negara-negara maju secara ekonomi dan politik lebih merdeka.
Pendekatan Neo-Realisme
  • Pendekatan ini seperti halnya Realisme menekankan pada peranan negara dalam hubungan internasional tetapi pendekatan ini percaya bahwa sistem internasional lebih mempengaruhi politik luar negeri negara dari pada politik domestiknya.
  • Pendekatan ini memandang struktur dari sistem internasional sangat mempengaruhi sifat anarchis negara, tidak peduli apakah sistem politik domestik negara tersebut demokratis,atau diktator atau apakah ideologi yang digunakan negara tersebut Kapitalis atau Sosialis.
  • Pendekatan ini bermanfaat untuk menjelaskan sikap agresif suatu negara dalam suatu sistem internasional yang anarchis meskipun negaranya termasuk demokratis.
  • Neo-Realist sangat pesimis dengan masa depan perdamaian.
Pendekatan Neo-Liberalisme
  • Pendekatan ini menekankan pada Organisasi Internasional atau non-state actor yang mempengaruhi kerjasama internasional.
  • Neo-Liberalisme mencoba membangun teori hubungan internasional dengan meminjam pendekatan idealisme politik dengan cara memperhatikan konsensus-konsensus internasional.
  • Pendekatan ini menekankan pada masa depan kemajuan perdamaian dan kemakmuran.
Pendekatan Postmodernisme
  • Ialah pendekatan dalam ilmu Hubungan Internasional pasca PD II yang menekankan pada text, arti yang tersembunyi, kesalahan penulisan dan pidato para pembuat kebijakan atau analist yang membahas masalah internasional.
  • Pendekatan ini juga sering diartikan sebagai pendekatan yang tidak mempedulikan kaidah-kaidah ilmiah yang telah disepakati tetapi melihat fenomena internasional seperti apa adanya dan menurut interpretasinya sendiri.
  • Pendekatan ini juga sering disebut sebagai Post-Positivism.
Pendekatan Positivist
  • Pendekatan ini merupakan pendekatan filosofis tradisional yang menekankan pada metode ilmiah mengenai fakta dan fenomena positif dengan mengesampingkan penyebabnya.
Pendekatan Feminisme
  • Pendekatan dalam ilmu hubungan internasional yang menekankan pada masalah gender.
  • Pendekatan ini menekankan pada masa depan peranan wanita yang akan menduduki jabatan- jabatan penting dalam hubungan internasional, atau menjadi anggota infantri dalam pasukan tempur.
TINGKAT ANALISA ILMU HI
Untuk memahami ilmu hubungan internasional kita harus memfokuskan pada satu atau lebih tingkat- obyek yang dikenal sebagai Tingkat Analisa.
  1. Tingkat Analisa Sistem
  • Yaitu Tingkat Analisa yang menekankan pada aktor-aktor dalam sistem internasional terutama negara dengan interaksinya dalam sistem internasional misal : Organisasi Internasional yang bertaraf global seperti ; PBB, Palang Merah Internasional, Amnesti Internasional .
  • The Level of analysis that focuses on global actors and actions e.g: Geopolitics, Geoeconomics, Globalisation.
  • Tingkat analisa sistem juga memperhatikan bagaimana sistem internasional bekerja misal ; sistem multipolar, bipolar, unipolar, atau tripolar. Telah terbukti bahwa sistem multipolar, bipolar, dan unipolar menyebabkan politikinternasional penuh dengan konflik.
  • Tingkat analisa sistem sangat bermanfaat bagi pengamat maupun pelaku politik internasional untuk mempridiksi masa depan perdamaian dunia.
2. Tingkat Analisa Negara ( Negara Bangsa )
  • Ialah tingkat analisa yang menekankan pada negara sebagai pemain utama dalam hubungan internasional. Tingkat analisa ini juga meliputi bangsa (nation), dan pemerintah ( government)
  • The level of analysis that focusses upon the sovereign state as the primary player of international relations.
  • Dalam Perjanjian Perdamaian di Westphalia tahun 1648 yang mengakhiri perang 30 tahun negara menjadi konsep organisasi yang utama dalam hubungan internasional

2.    Tingkat Analisa Individu/ Socio-Psychological
  • Yaitu Tingkat analisa yang menekankan pada individu sebagai pemegang peran utama dalam hubungan internasional. Misalnya tingkat analisa ini menekankan pada Hitler dalam Perang Dunia II, Lenin dalam Revolusi Rusia, dan George Bush dalam PerangTeluk.
  • Focus on people, which can be divided into three categories; humans as individual approach (decision maker), humans in organization approach, the nature of humankind approach concern with biological and psychological explanations of the behavior of the human species. (John T Rourke)
  • Jadi tingkat analisa ini menekankan pada individu sebagai manusia akan terdiri dari; faktor psikologis dan biologis. Individu dalam organisasi; Faktor Peran, dan Tingkah laku kelompok. Manusia sebagai individu ;Kesehatan mental dan fisiknya, Sejarah dan pengalaman individu, kepercayaannya, ego dan ambisinya, serta interpretasinya terhadap dunia.

No comments:

Post a Comment